Benarkah Produk Indonesia Sudah Masuk dalam Pasar Global?
Namun benarkah produk-produk yang
disebutkan dalam berbagai media sosial tersebut benar-benar masuk dalam
kategori pasar global? Secara sederhana, sebuah produk bisa dikatakan masuk
dalam kriteria produk atau merek global adalah sekurang-kurangnya tersedia
dalam dua benua. Kalau untuk kriteria pasar internasional setidak-tidaknya dua
kawasan dalam satu benua. Misalnya saja Tolak Angin yang disebut sukses sebagai
produk atau merek nasional yang selalu dijadikan best practice, hanya
beredar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan saja.
Jadi bagaimana kriteria sebenarnya
sebuah produk atau merek dapat dikatakan produk/merek global? Dari sisi
pemasaran, (Keegan & Green, 2017) menyatakan “A fundamental difference
between regular marketing and global marketing is the scope of activities. A
company that engages in global marketing conducts important business activities
outside the home-country market.” Bila kita mengikuti kriteria Keegan dan Green
tersebut, akan timbul pertanyaan “nakal”, apakah merek-merek yang digadang
tersebut sudah banyak melakukan bisnis utamanya di luar Indonesia seperti
pabrik atau kantor cabang di luar Indonesia, termasuk tentunya kegiatan
pemasaran. Pertanyaan berikutnya yang muncul bagaimana kita mendapatkan data
dan informasi tentang “important business activities outside the home-country
market”. Kalau perusahaannya sudah tercatat dalam Bursa Efek Indonesia tentu
lebih mudah kita menelusuri data dan informasi kinerja pemasarannya, karena
semuanya sudah diungkapkan (disclosure) dalam laporan tahunan
perusahaan. Bisa juga melacak dari hasil penelitian seperti yang disajikan oleh
(Singireddy, 2020) tentang kiprah makanan siap saji
McDonald.
Dengan demikian, pernyataan tentang
kiprah produk/merek nasional yang sudah masuk dalam pasar global masih debatable
baik dari sisi akademis maupun praktik pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
nasional. Pernyataan tersebut bisa saja kita maknai sebagai upaya perusahaan
untuk meyakinkan konsumen lokalnya bahwa produk/merek tersebut digemari oleh
pasar internasional. Masa kita sendiri tidak membeli produk/merek kebanggaan nasional
tersebut. Atau bagaimana?
Bekasi, 4 April 2021
Keegan, W. J., &
Green, M. C. (2017). Global Marketing. In Pearson (NiNth Edit). Pearson
education limited. http://marefateadyan.nashriyat.ir/node/150
Singireddy, M. (2020). International Journal of
Health and Economic Development. International Journal of Health and
Economic Development, 6(2).
Bangkok, 3
Februari 2020
15 komentar:
WOWWW!.. dari postingan ini jujur saya jadi baru tau brand-brand tersebut adalah buatan Indonesia, entah saya kudet atau gimana tapi saya ikut seneng kalo brand dari indonesia bisa masuk pasar internasional. kalo menurut saya sih kalo brand tersebut masuk pasar internasional atau sekedar meyakinkan konsumen lokal adalah hal yang wajar karna toh klaim setiap brand di indonesia juga gk semuanya benar, contoh kaya tolak angin ? mengklaim kalo orang pintar meminumnya? jadi menurut saya sih gapapa kalo itu masuk ke strategi pemasaran mereka.
Terimakasi informasinya sungguh sangat menarik, menurut saya sendiri produk yang dikatakan global sendiri adalah produk yang sudah melakukan bisnisnya sampai luar negri, seperti informasi diatas yang dikatakan apabila tolak angin itu memang sudah masuk produk global, dikarenakan masyarakat luar negri yang sudah banyak mengonsumsi produk tersebut, brarti produk tersebut udah cocok di masyarakat luar negri, serta produk tersebut secara tidak langsung melakukan ekspor atau menjual produknya ke luar negri
saya setuju/ pro, indonesia berpotensi melahirkan banyak brand global. karena didukung dengan populasi yang banyak dengan jumlah kelas menengah yang terus bertumbuh, gaya hidup yg konsumtif, dan kesadaran menggunakan produk dalam negeri yang tinggi. untuk menjadikan merek lokal mendunia, pemerintah harus membuka akses pasar dan menggenjot anggaran promosi produk lokal di pasar dunia. dalam mendorong merek lokal go global, pemerintah seharusnya mensponsori keikutsertaan dunia industri dalam event-event internasional. pemerintah juga harus mendukung penuh merek-merek yang masuk pasar global.
menurut saya sendiri setuju, Indonesia berpeluang sukses di pasar internasional setelah membangun citra merek yang kuat di dalam negeri. semua pihak harus punya pola pikir Indonesia incorporated (penyatuan segenap kekuatan komponen bangsa dalam satu semangat Indonesia). Kalau masing-masing jalan sendiri, akan lebih sulit, tetapi kalau kita sebagai Indonesia incorporated, mungkin kita bisa bersama-bersama memajukan beberapa merek Indonesia yang bisa go global. pemerintah juga harus memberikan bantuan berupa fasilitas anggaran untuk mempromosikan produk-produk tersebut.
menurut saya sih produk Indonesia emang sudah bener masuk ke pasar global kaya contohnya Indomie yang udah kesebar diberbagai benua, terus ada juga produk permen Kopiko yang akhir-akhir ini rame diomongin karna jadi sponsor drama korea, itu salah satu trik pemasaran yang bagus buat Kopiko masuk ke pasar global
Tidak disangkaaa produk indonesia banyak sekali yang sudah memasuki pasar internasional.
saya sangat setuju, karena untuk membuktikan bahwa perusahaan tersebut sudah global, perusahaan harus membuktikannya minimal dengan ada di 2 benua.
Produk mempunyai keunggulan di beberapa negara sehingga masyarakat tau & manfaat produk tersebut.
Produk Harus Sesuai Dengan Kondisi Lingkungan Negara yang akan Dituju atau Disesuaikan dengan Budaya Negara Tujuan Produk.
Dalam bisnis internasional, produk-produk yang diperdagangkan sebaiknya memenuhi syarat sesuai dengan kebiasaan dan budaya masyarakat setempat.
dan kita sebagai penduduk negeri harus mendukung terus produk lokal.
Menurut pandangan saya sebagai mahasiswa saya sanagat setuju, karena untuk membuktikan bahwa perusahaan tersebut sudah global, perusahaan harus membuktikannya minimal produk mereka dengan ada di 2 benua. seperti indomie yang sudah berada di benua Asia,Afrika dan beberapa benua lainnya, selain itu juga produk indomie memiliki pabrik di benua afrika menurut saya ini membuktikan bahwa indomie benar-benar ingin membangun brandnya menjadi lebih luas dan menurut saya produk ini sudah memasuki pasar global.
Setelah membaca postingan diatas saya setuju. karena produk dapat memasuki pasar global dengan memiliki brand legal yang bisa mempenetrasi pasar global. jika kita ambil contoh produk tolak angin, maka tidak banyak produk luar yang bisa mengaplikasi produknya dengan mudah seperti Tolak Angin. jadi diambil dari segi kualitas produk Tolak Angin sudah di klaim masuk pasar global. banyak juga produk Indonesia yang sudah mempenetrasi pasar Internasional. salah satu contohnya produk-produk PT. GudangGaram.tbk
Tidak disangka, produk sekelas Tolak angin hanya ada di kawasan asia selatan dan asia tenggara saja. Saya rasa produk domestik perlu banyak belajar kembali untuk mengembangkan produknya serta pemasarannya agar dapar dikatakan go internasional dan benar benar dapat bersaing di berbagai kawasan di benua di dunia. Dibandingkan produk global seperti mcdonald, starbucks, dll produk domestik indonesia masih memiliki banyak PR untuk sampai di titik tersebut.
saya sih setuju jika indonesia bisa sukses di pasar global dengan produk-produknya, karena sekarang pun banyak brand lokal yang kualitasnya ga kalah bagus dengan brand-brand internasional malah menurut saya brand lokal sudah banyak yg lebih unggul dan mampu menyaingi brand internasional contohnya produk kosmetik dan skincare
Informasi yang sangat menarik! Produk Indonesia belum seluruhnya siap untuk berkompetisi dengan pasar internasional ataupun global. Namun, ada beberapa negara yang menyukai dan menerima produk-produk Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, India, Korea, Taiwan, Australia dan banyak lagi. dalam konteks Sidomuncul, sidomuncul sudah siap untuk berkompetisi dengan pasar internasional. Hal itu terbukti, dengan kesungguhan perusahaan dan adanya sidomuncul dibeberapa negara ASEAN, Ghana, dan Arab. Sektor non-migas pun menjadi andalan pasar internasional kita. Seperti, indusri pertanian. pengolahan, dan pertambangan. Pertanian terbukti dengan kopi, teh, rempah. Juga pengolahan, seperti nabati. Menurut saya juga,UMKM Indonesia memiliki peluang untuk dapat bersaing di pasar global dengan beberapa upaya, di antaranya memahami dan mengoptimalkan potensi yang kita miliki, menguasai informasi pasar, menggunakan tools yang sejalan dengan tren perubahan global, inovasi produk.
Namun, menurut saya, peran pemerintah kurang all out mendukung bran-bran lokal supaya eksis di mancanegara. Hal itu yang mungkin hanya beberapa korporasi saja yang bisa besar di luar negeri. pertumbuhannya sangat besar, bran-brand lokal yang secara independen mereka menjual produknya ke luar negeri. Hal itu terjadi karena globalisasi yang terjadi lewat e-commerce. Sejak dulu kala, sumber daya alam Indonesia yang menjadi daya tarik pasar global. Namun, saat ini mulai bergeser ke "industri kreatif" Indonesia mulai banyak masuk ke kancah internasional. Hal Ini, harus kita genjot karena ini adalah salah satu industri yang bisa dijadikan unggulan yang bisa menyaingi industri kreatif negara lain. Faktor lainnya adalah mindset jangan pernah nyaman dengan zona pasar sendiri. Karena market Indonesia itu sangat luas sehingga mereka berpikir hanya melayani market lokal saja sudah bisa hidup.
Nahh saya sangat setuju tentang pendapat postingan di atas ini, menurut saya saat ini kita hidup di dalam ekonomi global. Perkembangan yang terjadi dalam ekonomi dunia semakin lama, berlangsung semakin cepat sejalan dengan semakin lajunya kemajuan ilmu pengetahuan. Perubahan gaya hidup yang dahulu memerlukan waktu sampai sekian dasawarsa atau bahkan berabad-abad lamanya, kini dapat terjadi dalam beberapa tahun saja. Semoga kedepannya indonesia bisa menciptalam brand yang lebih banyak lagi dan bisa go global seperti produl tolak angin dan kita bisa semakin bertambah bersikap nasionalis terhadap produk kita dan bisa lebih seperti negara-negara maju lainyaa
Posting Komentar